Pada kesempatan kali ini aku mau sharing tentang praktikum di kuliahku mengenai rangkaian perubah arah putaran motor DC dengan H-bridge. Jadi pada rangkaian ini menggunakan arduino uno sebagai mikrokontrolernya, dan ada suatu button yang berfungsi untuk merubah arah putran motor DC. Berikut rangkaian skematiknya: Dan ini program pada arduinonya: Berikut adalah rangkaiannya: Dibawah adalah video hasil praktikum saya: Dilihat dari progamnya, ada suatu input. Input disini menggunakan button. Ketika button tersebut ditekan, maka kaki 7 arduino akan HIGH sehingga menyebabkan motor DC berputar searah jarum jam (CW). Ketika button tidak ditekan, maka kaki 8 arduino akan HIGH sehingga meneybabkan motor DC berputar berlawan dengan arah jarum jam (CCW). Program tersebut akan bejalan secara teru menerus. TR1 dan TR3 menggunakan transistor jenis PNP, TR2 dan TR4 menggunakan transistor jenis NPN. Jadi ketika kaki 8 arduino HIGH, transistor yang akan ON adalah TR2 dan TR3...
Pada kesempatan kali ini aku mau sharing tentang praktikum di kuliahku mengenai driver motor DC dengan menggunakan transistor. Aku mengontrol rangkaian ini dengan menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno. Berikut rangkaian Skematiknya Ketika kita akan menentukan transistor jenis apa dan berapa nilai Rb yang akan kita pakai, sebelumnya kita harus mengecek berapa arus yang dibutuhkan oleh beban. Arus beban(motor) yang terukur adalah 70 mA (semua beban memiliki arus yang berbeda). Kemudian kita pilih transistor dari golongan terbawah dulu, yaitu BC547. Ternyata BC547 itu nilai β = 110X dan Imax = 100 mA, maka arus sesudah dikalikan dengan gain adalah 4400 mA, jadi kita bisa menggunakan BC547. Pemilihan transistor harus sesuai dengan kebutuhan arus beban. Semakin besar arus yang dibutuhkan beban, semakin tinggi juga golongan transistor yang dipakai. Walupun arus setelah dikalikan dengan gain adalah 4400 mA, tetap sajja arus yang mengalir hanya arus yang dibutuhkan, yaitu 70 mA. ...